Pada tanggal 18 Juli 1961 di surakarta telah lahir organisasi pelajar di bawah naungan Muhammadiyah bernama IPM ( ikatan Pelajar Muhammadiyah ). IPM lahir atas kesadaran kolektif di internal Muhammadiyah, bahwa sekolah-sekolah Muhammadiyah yang pada saat itu sudah berkembang perlu di bentengi ideologi islam, agar akhidah mereka kuat atas berkembangnya ideologi komunis pada saat itu.
Sebagai salah satu Ortom Muhammadiyah, IPM harus menanamkan nilai-nilai ideologi perjuangan Muhammadiyah kepada kader-kadernya yang berada di lembaga-lembaga pendidikan ( sekolah ). Pada masa awal berdirinya ( 1961-1966 ) IPM masi dalam pengawasan PP Pemuda Muhammadiyah.
Ketua umum dan sekretaris umum pada waktu itu di amanahkan kepada Herman Helmi Farid Ma'ruf dan Muhammad Wirsyam Hasan. Perjuangan IPM dari tahun ketahun berjalan lancar hingga ke muktamar ke VII, selanjutnya di bawah kepemimpinan M. Jamalludin Ahmad (ketum) dan zainul Arifin (sekum), nama IPM mengalami perubahan menjadi IRM I Ikatan Remaja Muhammadiyah ). Itu terjadi karena pada tahun 1992 Menteri Pemuda dan Olah Raga RI, Akbar Tanjung, menyampaikan kebijakan pemerintah pada IPM untuk melakukan penyesuaian di tubuh organisasi. Usai Konpiwil PP IPM di minta Dedagri mengisi formulir direktori organisasi dengan di sertai catatan aga pada waktu pengembalian formulir tersebut nama IPM telah berubah.
Setelah melalui kajiian yang cukup intensif, akhirnya di putuskan perubahan nama IPM menjadi IRM pada tanggal 18 Nopember 1992 dengan pertimbangan, pertama keberadaan remaja sebagai kader Persyarikatan, umat, dan bangsa. Kedua, perlunya pengembangan jangkauan IPM. Ketiga, adanya kebijakan pemerintah tentang tidak bolehnya penggunaan kata"Pelajar" untuk organisasi ber sekala Nasional.
IRM dari tahun ketahu berjalan lancar bahkan mengalami kemajuan hingga bertambahnya berbagai bidang bidang yang terakhir berdiri adalah Bidang Hubungan Luar Negeri.
Kemudian di tahun 2007. PP Muhammadiyah mengeluarkan SK nomenklatur tentang perubahan nama dari IRM menjadi IPM atas dasar rekomendasi tanwir Muhammadiyah di Yogyakarta tahun 2007. Kemudian PP IRM mengadakan konsolidasi internal dengaseluruh PW IRM - se indonesia di jakarta , Juli 2007 untuk membicarakan tentang SK nonmeklatur. Pada akhir forum, setelah melalui proses dialektika yang cukup panjang, forum memutuskan bahwa IRM akan berganti nama menjadi IPM, tetapi perubahan nama tersebut secara resmi terjadi pada Muktamar ke XVI pada 2008 di solo, 28 Oktober 2008. Itulah perjalanan panjang IPM, semoga kini menjadi gerakan pejar baru dan selamat berjuang. Nuun Walqolami Wamma Yasthuruu.
Penulis Mantan PD IRM Kab Malang 2002-2004.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar