Minggu, 29 September 2013

PAGEDANGAN CARNIVAL 2013
































Rabu, 26 Mei 2010

Mengenal Tiga Tanda Kematian


Mengenal Tiga Tanda Kematian
ilustrasi

Oleh Imam Nur Suharno

Dikisahkan bahwa malaikat maut (Izrail) bersahabat dengan Nabi Ya'kub AS. Suatu ketika Nabi Ya'kub berkata kepada malaikat maut. "Aku menginginkan sesuatu yang harus kamu penuhi sebagai tanda persaudaraan kita."

"Apakah itu?" tanya malaikat maut. "Jika ajalku telah dekat, beri tahu aku." Malaikat maut berkata, "Baik aku akan memenuhi permintaanmu, aku tidak hanya akan mengirim satu utusanku, namun aku akan mengirim dua atau tiga utusanku." Setelah mereka bersepakat, mereka kemudian berpisah.

Setelah beberapa lama, malaikat maut kembali menemui Nabi Ya'kub. Kemudian, Nabi Ya'kub bertanya, "Wahai sahabatku, apakah engkau datang untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"

"Aku datang untuk mencabut nyawamu." Jawab malaikat maut. "Lalu, mana ketiga utusanmu?" tanya Nabi Ya'kub. "Sudah kukirim." Jawab malaikat, "Putihnya rambutmu setelah hitamnya, lemahnya tubuhmu setelah kekarnya, dan bungkuknya badanmu setelah tegapnya. Wahai Ya'kub, itulah utusanku untuk setiap bani Adam."

Kisah tersebut mengingatkan tentang tiga tanda kematian yang akan selalu menemui kita, yaitu memutihnya rambut; melemahnya fisik, dan bungkuknya badan. Jika ketiga atau salah satunya sudah ada pada diri kita, itu berarti malaikat maut telah mengirimkan utusannya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi utusan tersebut.

Kematian adalah kepastian yang akan dialami oleh setiap manusia sebagaimana yang telah ditegaskan dalam firman Allah SWT, "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati." (QS Ali Imran [3]: 185).

Karena itu, kita berharap agar saat menghadapi kematian dalam keadaan tunduk dan patuh kepada-Nya. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali Imran [3]: 102).

Tidaklah terlalu penting kita akan mati, tapi yang terpenting adalah sejauh mana persiapan menghadapi kematian itu. Rasulullah SAW mengingatkan agar kita bersegera untuk menyiapkan bekal dengan beramal saleh. "Bersegeralah kamu beramal sebelum datang tujuh perkara: kemiskinan yang memperdaya, kekayaan yang menyombongkan, sakit yang memayahkan, tua yang melemahkan, kematian yang memutuskan, dajjal yang menyesatkan, dan kiamat yang sangat berat dan menyusahkan." (HR Tirmidzi).

Bekal adalah suatu persiapan, tanpa persiapan tentu akan kesulitan dalam mengarungi perjalanan yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, "Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa." (QS Al-Baqarah [2]: 197).

Teruntuk Ibu Hasri Ainun Habibie. Selamat Jalan, Ibu ….

sumber: republika.co.id Kamis, 27 Mei 2010, 07:17 WIB

Kamis, 29 April 2010

Doa Tambah Ilmu/ Keselamatan Keluarga ,Terhindar Ajakan Orang


Doa Agar Ditambah Ilmu:


Rabbi zidni ‘ilman.
Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”


Doa Keselamatan dan Keluarga :



Rabbi najjini wa ahli mimma ya’maluna.

Artinya: “Wahai Tuhanku, selamatkanlah aku dan keluargaku dari perbuatan mereka.”



Doa Terhindar dari Ajakan Orang Berbuat Jahat:



Rabbis sijni ahabbu ilayya mimma yad’unani ilaihi wa illa tasrif ‘anni kaidahunna asabu ilaihinna wa akum minal jahilina.

Artinya: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari tipu-daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

sumber :

Ahad, 08 Februari 2009, 21:52 WIB

Selasa, 27 April 2010

Doa Agar Dikabulkan Maksud/Diberi Akhlak Baik


Doa Agar Dikabulkan Maksudnya:


Allahumma innaka ta’lamu sirri wa ‘allaniyati faqbal ma’zirati.

Artinya: “Ya Allah, Engkau mengetahui apa yang aku sembunyikan dan yang aku lahirkan maka terimalah uzurku (niatku).”


Doa Diberi Akhlak Yang Baik :

Allahummahdini liahsanil akhlaqi fa innahu la yahdi liahsaniha illa anta, wasrif ‘anni sayyiaha fa innahu la yasrifu sayyiaha illa anta.


Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah aku pada akhlak yang paling baik, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menunjukkan kepadanya selain Engkau, dan jauhkanlah aku dari keburukan akhlak karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menjauhkannya melainkan Engkau.”

Sumber : www.republika.co.id Ahad, 08 Februari 2009, 22:23 WIB

Kamis, 08 April 2010

PERLUKAH UPAYA LARANGAN ROKOK BAGI ANAK


Malam hari hujan lebat saya disuruh Kepala sekolah untuk beli nasi goreng di depan pasar Turen Malang selatan pada waktu saya pesan makanan tersebut datang anak kecil usia sekitar enam tahun hanya mengenakan kaos dan celana pendektanpa menggunakan sandal biar hujan dan tanpa payung.
setelah saya beri uang anak tersebut berucap terimakasih dan bergegas lari ke emperan pasar setelah q amati disana ada sekelompok anak kecil tersebut dan beberapa anak usia belasan tahun dan mereka ada sebagian yang merokok.
Tak beberapa lama ternyata anak tersebut bergegas lari ke kios ternyata anak tersebut membeli rokok.
Nah patut kita renungkan bagai mana masa depan anak tersebut kalau terus begitu... Perlukah pemerintah memberikan upaya larangan merokok pada usia anak-anak tersebut...

Selasa, 07 April 2009

MEWASPADAI PENGARUH NARKOBA PADA PELAJAR



Saat ini jumlah pengguna narkoba (narkotik dan obat psikotropika) di seluruh Indonesia sudah mencapai 3,2 juta orang. Angka ini sulit ditekan karena informasi akan efek pengguna narkoba itu tidak tersampaikan dengan baik, akibatnya masih banyak kalangan yang masih terjerat barang haram tersebut. Peredaran narkoba saat ini tidak hanya ditingkat orang dewasa namun juga beredar ditingkat remaja. Sekretaris Gerakan Anti Narkoba (Granat) Azrai MSp mengatakan hal itu terjadi akibat pesatnya informasi dan minimnya upaya pengawasan bahaya narkoba di sekolah.Indonesia sudah pernah mengesekusi dua terpidana mati atas kasus narkoba, dua warga “ Asing “ tersebut telah terbukti menyelundupkan narkoba ke Indonesia. Eksekusi tersebut ternyata belum memberikan efek jera bagi warga Indonesia maupun asing. Hal itu terbukti dalam operasi yang dilakukan Kepolisian Daerah di bulan Februari tahun ini mampu membongkar jaringan narkoba sekaligus pabrik sabu yang sudah berskala besar di Perumahan Sawojajar II Kota Malang .Tak tanggung-tanggung usaha barang haram tersebut sudah meraup omset miliaran rupiah selama tiap bulannya. Padahal pemerintah melalui UU No 22/1997 dan UU No 5/1997 menetapkan Narkoba sebagai salah satu bencana bangsa untuk terus diperangi, sebab akan merusak generasi penerus bangsa. Orang tua dan guru merupakan komponen terpenting selain siswa itu sendiri yang mau membentengi dirinya . Selama ini tiga komponen tersebut belum mendapatkan pemahaman yang baik atas dampak dan pencegahan narkoba. Riset Universitas Indonesia menunjukan angka penyalagunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa sejak tahun 2003 sampai dengan 2006 meningkat dari 3,9% menjadi 5,3% atau jumlah totalnya 1.037.682 siswa.Menanggapi permasalah tersebut Badan Narkotika Nasional (BNN) kini sudah mulai menggarap sekolah dan kampus untuk membangun benteng anti narkoba melalui “ Drugs-Campaigs Goes to School and Campus”. Demi lancar dan berhasilnya program tersebut BNN mengandeng Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) salah satu alasannya banyak pengguna narkoba di dunia pendidikan, termasuk pelajar dan mahasiswa.Inti kampanye yang diberi tajuk Anti-Drugs Campaigs Goes to School and Campus ( Kampaye Anti Narkoba masuk sekolah dan Kampus) itu adalah memberikan peringatan sejak dini. Jangan sampai generasi narkoba tergiur narkoba. Karena selama ini sekolah juga tidak mampu memberikan pengawasan yang ketat dengan melakukan tes urine atau pemeriksaan atas sekolah secara intensif pada siswa.Berdasar penelusuran yang dilakukan Gerakan Anti Narkoba (Granat) selama ini terungkap bahwa narkoba diperoleh dan dikonsumsi dari empat sumber yakni warung yang berada di sekitar sekolah, preman, siswa dan alumni. Konsumen yang dicarinya bukanlah orang yang kaya tetapi siswa miskin, siswa pintar dan berprestasi. Siswa miskin sangat mudah terpancing, yang pada awalnya diberikan secara gratis. Ketika sudah kecanduan siswa itu akan berusaha mencarinya, namun karena tak punya uang, si Bandar menyuruhnya menjual dengan imbalan beberapa paket.Selain proses penegakan hokum, pemberantasan kejahatan narkoba harus benar-benar tegas dan tuntas, salah satu upaya pencegahan itu adalah melakukan kampanye anti narkoba yang bias di pahami oleh masyarakat.Sebenarnya, BNN sudah membuat Memorandum of Understanding (MoU) dengan Forum Rektor Indonesia dan Majlis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia tentang masyarakat kampus yang bebas narkoba. Di sekolah-sekolah perlu memanfaatkan UKS untuk kampanye anti narkoba. Alasannya Unit tersebut memiliki paying hokum yang kuat yaitu: Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yaitu: Mendiknas, Menkes, Menag dan Mendagri.Selain itu kampanye anti narkoba disekolah juga didukung oleh mata pelajaran yang diajarkan. Berdasarkan PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, terdapat lima kelompok mata pelajaran. Salah satunya mata pelajaran yang termasuk kelompok pendidikan kesehatan dan jasmani. Maka dari itu mari kita dukung Indonesia masuk Negara-negara anggota ASEAN yang mendeklarasikan ASEAN bebas narkoba pada tahun 2005.*)

Tulisan dimuat di KORAN PENDIDIKAN minggu ke 2 April 2009.

Jumat, 30 Januari 2009

MEMBANGUN KUALITAS MANUSIA DENGAN MEMBACA





Jika ingin memanen empat bulan ke depan, maka tanamlah padi. Jika ingin memanen satu tahun ke depan, maka tanamlah tebu. Jika ingin memanen 10 tahun ke depan, maka tanamlah kelapa. Jika ingin memanen 15 sampai 20 ke depan, maka tanamâlah manusia.
Cukup membanggakan, menurut data UNESCO, Indonesia pantas menjadi model pemberantasan buta aksara di kawasan Asia Pasific. sebab sejak 2007 mampu menurunkan 1,7 juta penyandang, sebagian besar diantaranya kaum perempuan. Program ini berkat dukungan 59 PTN/PTS, termasuk ormas di berbagai daerah. Namun sayang, keberhasilan ini tidak diikuti dengan minat baca yang tinggi dari masyarakat.
Malah dari catatan International Educatoional Achievement, sejak dua tahun lalu kemampuan membaca para siswa di Indonesia paling rendah di kawasan ASEAN. Implikasinya, UNDP menempatkan kita dalam urutan rendah dalam hal pembangunan SDM. Kenyataan ini juga menunjukkan bahwa orang yang melek aksara belum menjamin meningkatkan minat membaca.
Pada negara maju, membaca merupakan bagian dari hdup sekaligus hiburan. Makanya banyak fasilitas dibangun juga referensi bacaan yang beragam. Di Jepang ada prinsip teman duduk terbaik adalah buku. Di tempat-tempat umum kebiasaan itu terpelihara dan di sekolah mewajibkan para siswa membaca 10 menit sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar.Sejak Restoraji Meiji lebih seabad lalu, Jepang punya tekad mengejar kemajuan kebudayaan barat. Sampai sekarang ribuan buku asing terutama dari Amerika dan Eropa telah diterjemahkan kedalam bahasa Jepang. Untuk penduduk sekitar 125 juta orang, di sana tiap harinya beredar puluhan juta ekslempar surat kabar, tiap bulannya beredar ratusan juta majalah dan tiap tahunnya tercetak lebih dari 1 miliar buku.
Di negeri Serawak Malaysia, tengah digalakan minat membaca melalui keteladanan orang tua. Pustaka publik di negeri Serawak Malaysia menyiasati dan meminta kerjasama orang tua untuk menanamkan kebiasaan membaca. Orang tualah yang dipinjami buku, dalam beberapa minggu petugas pustaka public dating kembali untuk mengganti buku-buku lama dengan yang baru.Bagaimana kita mengukur tinggi rendahnya minat baca sebuah masyarakat? Sekedar merujuk hasil laporan pendidikan dari World Bank menunjukan minat baca siswa kelas VI di Indonesia mencapai nilai 57,1%, sementara di Singapura mencapai 74 % dan Hongkong 75,5%.
Kita tidak harus membagakan diri dengan rendahnya minat baca atau berdiam diri tanpa upaya meningkatkan minat baca masyarakat.Di negara kita, khususnya pada tingkat masyarakat bawah, ternyata masih banyak buta aksara yang berimbas pada kurangnya kemampuan membaca serta sulit mencari pekerjaan yang memadai.
Kondisi ini berbalik ketimpangannya dibanding dengan kalangan terdidik.Praktisi pendidikan asal Yogyakarta, St Kartono menyebut bila faktor penting dalam masyarakat yang mampu mendorong tumbuhnya minat baca adalah guru. Sebab guru memiliki peluang untuk menciptakan pembelajaran yang berbasis buku, juga mendorong siswa untuk aktif mengeksplorasi konteksnya dalam masyarakat. Tidak ketinggalan bekal teori atau masukan dari berbagai sumber pustaka.Keberadaan perpusatakaan juga mendukung tumbuhnya minat membaca, bukan semata gudang buku.
Karena itu sekolah harus mampu memaksimalkan fungsi perpustakaan, bukan sekadar aktivitas pengisi waktu luang. Dinas pendidikan juga hendaknya bertanggung jawab dengan menempatkan pustakawan pada tiap sekolah agar pengelolaanya benar-benar berjalan.Untuk menunjang minat baca, memang tidak cukup dengan imbauan dan seruan. Butuh kebijakan yang dijalin dalam sistem pendidikan formal, di samping adanya fasilitas pendukung.
Dengan menbaca, kita akan rela meninggalkan pandang sempit yang tidak sesuai zaman, serta memperoleh imajinasi yang kuat untuk ikut mengejar kemajuan dalam berbagai bidang yang juga tengah diraih bangsa-bangsa lain. (*)*) Tenaga Administrasi SDN Turen 02